Minggu, 08 April 2012

Merapi's Vacation - Short story from Jogja

Akhirnya bisa kupaksakan diriku membuat postingan baru di blog. Kali ini, cerita mbolang ke kota cantik bernama Jogja...

Terburu-buru kupasang headset di telinga, persis ketika kursi kudapatkan, setelah 1 jam berdiri di dekat pintu bus Sumber Selamet jurusan Jogja. Maklum, libur panjang di minggu ini (Jumat-Minggu), dimanfaatkan oleh banyak orang untuk keluar rumah. Entah sekedar pulang kampung, bersilaturahim, sampai liburan. Lagu Jogjakarta by Ungu mengalun (coba ada versi Kla Project, pasti lebih asik)

pulang ke kotamu 
ada setangkup haru dalam rindu
masih seperti dulu tiap sudut menyapaku 
bersahabat penuh selaksa makna

terhanyut aku akan nostalgia
saat kita sering luangkan waktu
nikmati bersama suasana jogja

di persimpangan langkahku terhenti
ramai kaki lima menjajakan sajian khas berselera
orang duduk bersila

musisi jalanan mulai beraksi
seiring laraku kehilanganmu
merintih sendiri ditelan deru kotamu

walau kini kau tlah tiada, tak kembali
namun kotamu hadirkan senyummu abadi
izinkanlah aku untuk selalu pulang lagi
bila hati mulai sepi tanpa terobati

musisi jalanan mulai beraksi
seiring laraku kehilanganmu
merintih sendiri ditelan deru kota

walau kini kau tlah tiada, tak kembali
namun kotamu hadirkan senyummu abadi
izinkanlah aku untuk selalu pulang lagi (untuk selalu pulang lagi)
bila hati mulai sepi tanpa terobati (bila hati mulai sepi tanpa terobati)

izinkanlah aku untuk selalu pulang lagi (izinkanlah lagi)
bila hati mulai sepi tanpa terobati (selalu pulang lagi, selalu pulang lagi)

Kamis sore itu, terburu-buru kumasukkan beberapa potong pakaian dan notebook ke dalam tasku. Dengan sigap, aku turun ke jalan raya di depan rumahku, lalu menghadang bus berwarna biru khas Sumber kencono, menuju Jogja. Meski dengan berdiri di samping pintu bus, tak menghalangi semngatku untuk mbolang, karena aku sedang sangat penat. Alone, like usual.

Kupandangi saja jalanan yang mulai redup warnanya. karena matahari sudah semakin menyingsing. Kerlip lampu jalan mulai menggantikan penerangan senja. Warna jalan menguning di bawah temaram lampu jalan yang berbaris manis dan rapi. Bersisian dengannya, cemara-cemara yang menjulang bersaing ketinggian dengan papan-papan reklame. Saat itu aku sudah sampai di Caruban, ketika kudapat tempat duduk di belakang pak supir. 

Senang sekali rasanya, menyusuri jalanan, menuju Jogja. Kota yang begitu manis oleh Gudegnya. Yang romantis, oleh suara-suara merdu musisi jalanan. Juga kota yang manis oleh banyak kenangan. lagu Yogyakarta cukup mewakili suasana hatiku saat itu.

Suara yang tak terlalu sumbang, milik pengamen bus mulai memenuhi sekotak kendaraan beroda empat ini. Musiknya riuh rendah oleh tabuhan gendang, gemerincing tamborin, dan petikan gitar yang menemani, mengumandangkan lagu yang gembira. Akupun patut bergembira, menyongsong Jogja.

23.30. Jogja menyambut dengan hawa dinginnya. Hampir tengah malam, tentu udara sudah mulai tak bersahabat. Untuk itu, aku tak berlama-lama, menuju angkringan. Teh manis, yang manisnya begitu khas oleh gula batu, dan sedikit perasan jeruk lemon, sangat bersahabat dan menghangatkan. Sambutan Jogja yang bagitu khas dan manis, membuatku kembali merasakan getaran-getaran rindu, untuk kota istimewa ini. Beberapa menit bercengkrama dengan malam dan sinar purnama, cukup membuatku merasakan lelahnya perjalanan panjang. Kuputuskan memesan sebuah kamar di sebuah penginapan sekitar Umbul Harjo, aku lupa nama tempat menginapnya.

Taraaaa.... Pagi sudah datang, waktunya mbolang. Pagi itu aku sarapan pagi dengan lontong khas Sumatera, lalu meluncur ke kampus salah seorang temanku, ke AKINDO (Akademi Komunikasi Indonesia). Pagi yang cerah, dengan angin yang menerpa, mengantarkan perjalanan mbolang yang riang.

Selepas dari AKINDO, melihat kampus spesialis komunikasi, tempatnya anak-anak belajar broadcast, periklanan, dan... apa ya?  aku lupa spesialisasi jurusan lainnya, aku berniat meluncur ke Malioboro. Saat-saat penat seperti ini memang asik untuk window shopping. Niat manisku sedikit terhalang. aku ingat pusat buku di sekitar sana. Di sebelah taman budaya. Ada baiknya aku mampir dulu kesana. Seru sekali, beputar-putar di sekeliling jutaan buku, dan... Aku dapat buku baru Asma Nadia, 'Twitografi Asma Nadia'. Buku seru buat nemenin travelling nih...

Puas berputar-putar dan bertanya judul ini itu ke para penjual buku, aku tertarik melihat spanduk pameran di Taman Budaya. Sedang ada pameran Lukisan. Wah, asyik nih... menambah ragam perjalanan.


aduwh... lupa gak bw charge, padahal q d jogja. parah.. lanjut next time.


Jogja, 08.04.2012. 14:25


Rabu, 18 Januari 2012

Kata mutiaraku, kata terakhirku..


Kerongkonganku tercekat, aku bahkan tak bisa bicara
Aku sedang menatap kosong ke angkasa,
Aku menangis..
Dan aku mencoba untuk melupakan
Bantu aku melupakanmu..

Sendirian,
Aku terus berbicara pada diriku sendiri
Lalu berhenti,
Karena aku terluka,  karena aku terbakar di dalamnya
Kukatakan pada diriku sendiri, aku tak punya apa-apa selain  cinta
Apakah aku merasa sakit hati? apakah aku merasa tertekan?

Kataku pada diriku sendiri, jangan jatuh cinta lagi, kumohon lupakan, 
berhenti, lupakan saja, 
aku telah memutuskan
Tetapi bayanganmu kembali lagi,

Tak ada yang terjadi, bahkan jika kau melupakanku,
Setelah beberapa hari aku akan baik-baik saja
Aku akan tertidur setelah menangis dan tertawa
Aku mengangkat telepon lalu meletakkannya
Seperti orang bodoh, Persis seperti orang bodoh

Aku seperti gila ingin berjumpa denganmu
Aku seperti tergila-gila merindukanmu, ingin berhenti dan lupakan,
Karena aku sangat lelah
Aku begitu lelah

Airmata telah menyelimuti mataku
Membuat bayangan wajahmu menjadi kabur sekarang
Tiba saatnya untuk melupakan

Sekarang, ‘tuk beberapa saat, aku tak bisa lagi tertidur lelap
Mencoba untuk tak memikirkanmu, namun kau kembali dalam anganku
Semuanya akan baik-baik saja,
Hanya beberapa hari lagi, lalu aku akan lupa
Seperti es, hatiku pasti akan meleleh

Aku seperti orang bodoh
Aku sangat lelah, karena aku begitu lelah
Airmata menyelimuti mataku..

Tak inginkah membalas salam perpisahanku? Setelah lima tahun, tujuh puluh dua hari. Bukankah itu waktu yang lama untuk menciptakan kenangan. Apakah terlupakan begitu saja? Kau bahkan tak mengucapkan sepatah katapun.
Hati manusia memang begitu, akan berubah, tak pernah ada kata ‘selamanya’. Aku bahkan tak bisa selamanya melakukan hal-hal yang membuatmu bahagia, hanya sesekali saja. Bolehkah aku bertahan untukmu, mungkin kau ingin kembali. Mungkin kau yang berjanji akan membuatku bahagia. Aku selalu menunggu, selama waktu yang aku miliki. Mungkin saja aku dan kau bisa bahagia.
Kau selalu penting bagiku, dan kaupun bisa penting untuk orang lain, mungkin untuk kekasihmu yang akan datang. Bertemu denganmu membuatku beruntung dan bahagia. Tapi silahkan, temukanlah orang-orang yang menyayangimu melebihi aku. Aku mungkin tak mampu berbuat lebih jauh untukmu. Tak bisa lebih dalam menyayangimu. Hanya sebatas ini hatiku terbuat untuk menyayangimu.
Mungkin aku akan pergi. Maka aku ingin orang melihatku pergi dengan bahagia, sebagai seorang yang ceria, yang naif dan tanpa beban. Aku pernah mendapatkan cinta, dan aku akan melihatnya kembali, sebagai kenangan yang indah. Melihat kembali apa yang pernah cinta berikan untukku.
Aku akan tegar ketika berkata, aku mencintaimu. Dan meninggalkanmu pergi, karena tak ada lagi kata darimu untuk membalasku. Kau melepaskanku begitu saja. Maka aku akan rela. Perasaan tulus itu mungkin bukan milikku lagi.
Tak ada ketulusan yang bebas dari kesalahpahaman. Meski kau selalu salah paham, aku tak ingin lagi menjelaskannya. Biar saja kau tetap seperti itu. Agar kau tak terluka. Biar aku saja. Menyembunyikan semuanya juga membuat lelah. Carakulah yang salah. Aku hanya tau mencintai, tapi tak tau bagaimana melakukannya. Apalagi terhadapmu. Aku tak tau cara mencintaimu. Rumit.
Aku selalu ingin mencintaimu. Adakah harapan seperti itu di dunia ini? Aku bahagia, meski yang kau lihat adalah air mata. Adakah air matamu yang begitu dalam untukku? Mungkin tidak. Tapi aku akan tetap tegar. Kau memberiku alasan untuk hidup. Kau memberiku harapan untuk bertahan, untuk menunggumu, mungkin kau kembali. Ketika itu terjadi, aku ingin ada disana, menyambutmu.
Mungkin aku merusak hidupku sendiri. aku menyadarinya, ketika kau tak lagi mencegahku ketika aku ingin pergi. Hatimu telah keras olehku. Salahku. Akupun marah dan membenci diriku.
Jika saja aku bisa memutar waktu, kita akan duduk berhadapan, dan mengatakan semuanya dengan baik. Harapanku sungguh rapuh. Bagaimana mungkin waktu akan kembali. Tapi meski begitu, kau sama sekali tak memberiku kesempatan kedua. Seakan semuanya menjadi salah, untuk selamanya. Tak ada lagi yang bisa diubah.
Hiduplah dengan baik tanpaku. Tentu, kau pasti melakukannya meski tanpa kuminta. Kau tak lagi mendengarku, untuk menemukan hidup yang baik tanpaku. Aku tak bisa lagi menempatkan semuanya ke tempat asalnya. Maafkan aku.
Setelah waktu berlalu, mungkin kau tak akan lagi mengenang apapun. Dan aku mungkin bisa melupakannya. Tak lagi mengingat, kenangan itu entah seperti apa. Jika saatnya tiba, mungkin aku bisa memaafkan diriku sendiri. Aku telah berjanji tak aka mengganggumu, maka aku akan pergi. Mungkin itu yang paling kau inginkan.
Semuanya hanya kukatakan dengan mungkin. Karena diammu, membuatku tak pernah tau apa yang sebenarnya terjadi. Aku merasa tiada artinya untukmu. Semoga aku benar. Karena itu cukup, menjadi alasanku menangis.
Hidup yang kujalani bersamamu, seakan itu adalah hidup yang terakhir dari takdir yang kupunya. Aku bahagia dengannya, dan semua berhenti disana. Semakin ke depan, sudah semakin tak terasa. Miyanhae.. really sorry..
 Saranghae..
 Me, 

Selasa, 17 Januari 2012

Rindu puisi

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu
kepada api yang menjadikannya abu
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana:
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan
kepada hujan yang menjadikannya tiada

Jumat, 13 Januari 2012

PROYEK ANTOLOGI BERSAMA PIPIET SENJA DAN LEYLA HANA

by Ariany Primastutiek on Saturday, January 14, 2012 at 8:37am
PROYEK ANTOLOGI BERSAMA PIPIET SENJA DAN LEYLA HANA

Fenomena fesbuk telah menjangkau hampir semua orang, dari segala usia dan profesi. Bagi ibu rumah tangga, fesbuk dirasa sangat menguntungkan. Banyak ibu yang tergerak untuk berbisnis melalui fesbuk, karena bisa tanpa modal. Cukup pajang foto produk, harga, dan barang baru dibeli bila ada pesanan. Ada juga yang merambah profesi penulis, dengan begitu banyaknya kesempatan menulis, dari yang berhadiah uang jutaan, ratusan ribu, sampai hanya sekadar buku. Ibu-ibu rumah tangga yang semula terkungkung dalam kotak sempit bernama rumah, mendadak bisa melanglang dunia melalui fesbuk. Pergaulan terbuka luas, kesempatan untuk memberdayakan diri pun seakan tak ada habisnya. Bahkan di fesbuk, kita bisa sekadar bertanya soal resep masakan atau obat untuk menyembuhkan penyakit anak. Ada juga yang mendapatkan jodoh dari hasil interaksi di fesbuk.

Namun, sayang, sisi negatifnya pun tak kalah marak. Tak terhitung kasus anak remaja putri, yang dibawa lari teman fesbuknya. Atau, kasus-kasus perselingkuhan di fesbuk. Cinta lama bersemi kembali, manakala hubungan pertemanan kembali terbuka dengan mantan-mantan kekasih di masa lampau. Istri-istri galau yang kesepian, mengumbar perasaan demi menarik simpati. Hingga meski masih berada di dalam rumahnya, potensi perselingkuhan terbuka lebar. Ada juga yang terkena kasus penipuan hingga ratusan juta, entah itu terjebak praktek perdagangan alat-alat elektronik illegal, penjual online yang tidak amanah, maupun penipuan berdalih kegiatan social. Yang terbaru adalah fenomena hacker fesbuk, di mana akun fesbuk kita diambil alih oleh orang lain dan digunakan dengan tidak pantas.

Mari berbagi cerita mengenai dampak positif dan negatif dari fesbuk, yang sudah kita alami atau orang lain alami (narasumber disebutkan di akhir naskah, nama boleh disamarkan) dalam proyek antologi bersama Pipiet Senja dan Leyla Hana. Ketentuan penulisan:
Pilih salah satu dampak fesbuk bagi perempuan, positif atau negatif. Fokus pada satu cerita saja dari keuntungan atau kerugian fesbuk.
Peserta berjenis kelamin perempuan.
Sertakan tips-tips untuk berjaga-jaga dari dampak negatif fesbuk, terkait dengan topic yang kamu ceritakan. Misalnya, jika ingin bercerita tentang fenomena hacker fesbuk, sertakan tips untuk mengatasi kemungkinan fesbukmu dihack.
Setiap peserta hanya boleh mengirim satu naskah.
Naskah belum pernah diikutsertakan dalam lomba mana pun.
Naskah diketik komputer, times new romans 12, spasi 1,5.
Jumlah halaman naskah anatra 5-10 halaman.
Ditulis dengan bahasa narasi, minimalkan dialog (boleh, tapi tidak banyak).
Kirimkan ke imel leyla.hana@yahoo.co.id dengan subyek: Pengaruh Fesbuk Terhadap Perempuan Indonesia.
Sertakan biodata narasi, alamat fesbuk (jangan ganti-ganti nama akun fesbukmu, biar mudah mencarinya), dan alamat imel.
Kirim dalam bentuk attachment, bukan di badan imel. Naskah, nama penulis, dan biodata disatukan. Jangan dipisah-pisah.
Tag informasi audisi antologi ini ke 30 orang temanmu.
Deadline sampai tanggal 28 Februari 2012.
Akan dipilih 20 naskah terbaik dan mendapatkan honor pemuatan dalam buku antologi ini.

Selamat menulis dan berbagi inspirasi!

Pipiet Senja dan Leyla Hana

Kamis, 12 Januari 2012

LOMBA PUISI keranjangbesar.com DL : 21 Januari 2012

by Va Ayana Lubis on Monday, January 9, 2012 at 3:35pm
· Event ini terbuka untuk semua umur
· Puisi (judul, Tema, isi) ini berisikan bebas
· Me- like fan page keranjangbesar www.facebook.com/keranjangbesar
· Follow Twitter @keranjangbesar
· Para peserta wajib log-in ke keranjangbesar dengan facebook/ keranjangbesar ID (pilih salah satu)
· Tidak diperkenankan menjiplak/ menyalin puisi hasil karya orang lain
· Hasil Penilaian ditentukan dari keindahan susunan dan perangkaian kata-kata yang baik serta like + comment dari oranglain
· Peserta Memiliki Hak Posting Puisi 1x dan hanya dengan 1 ID (tidak boleh lebih)
· Peserta yang ketahuan menggunakan 2 ID atau lebih serta tidak sesuai dengan kriteria peserta yang ditentukan maka akan di diskualifikasi
· PROFIL AKUN PESERTA WAJIB DI ISI DENGAN BIODATA ASLI PESERTA (agar memudahkan saat menghubungi pemenang)

 pelaksanaan lomba :
-lomba di laksanakan dari tanggal 21 desember 2011 - 21 januari 2012

hadiah dan pemenang
- hadiah lomba kali ini adalah Hand phone samsung untuk tiga orang pemenang yang di tentukan oleh panitia lomba
- keputusan pemenang mutalak tidak bisa di ganggu gugat oleh siapa pun  

selengkapnya di : http://keranjangbesar.com/lomba/lomba-puisi-keranjangbesar.html

LOMBA CERPEN DL 29 FEBRUARI 2012

LOMBA CERPEN DL 29 FEBRUARI
oleh Novela Nian pada 16 Desember 2011 pukul 11:18
Cerpen tentang Lesbian, Gay, Bisexual, and Transgender (LGBT)
Tema: SUARAKAN HAK ATAS TUBUH DAN KEBERAGAMAN SEKSUALITAS

Dengan reward : 15 Cerpen terpilih akan dibukukan dan menerima Honor sebesar RP. 300.000,00.

Dengan Ketentuan sebagai berikut:
1. Cerpen diketik pada kertas A4 dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar maksimal 8 halaman, Font Times New Roman, Size 12, Spasi 1,5.
2. Cerpen harus orisinil belum pernah dipublikasikan pada media apapun.
3. Naskah disertai Biodata Narasi maksimal 15 kalimat dan foto dengan formart JPEG.
4. Dikirim ke alamat email : hendri.yulius@gmail.com dan smarching@yahoo.com dengan subjek CERPEN LGBT 2012.
5. Tenggat : 29 Februari 2012.
6. Bergabung dalam grup Lingkar Puisi dan Prosa Lembaga Bhinneka serta membagikan info event ini kepada teman-teman anda.



Penanggung jawab: Hendri Yulius

Link: http://www.facebook.com/photo.php?fbid=2573475187537&set=a.1483355375223.65964.1574023490&type=3&theater

Rabu, 11 Januari 2012

EVENT AAR AKHIR TAHUN

EVENT AAR AKHIR TAHUN

by Sigit Dwi Wintono on Wednesday, January 11, 2012 at 8:24pm
Alhamdulilah segala puji syukur Tuhan. Tahun baru sebentar lagi akan menjemput kita. Di rantauan ini yang penuh lika-liku cerita pasti banyak mengisahkan kisah yang tak akan terlupakan.

Lomba akhir tahun AAR akan mengadakan cerita fiksi dengan ketentuan:

1. Terbuka untuk lapisan umur.
2. Cerita merupakan karya asli dan bukan jiplakan belum pernah di publiskan oleh media cetak, FB maupun jejaring lainnya.
3. Panjang naskah 3-4 halaman, diketik rapi dengan bahasa Indonesia. TNR 12 Spasi 1,5 margin semua sisi 3
4. Peserta bergabung dengan grup AKU ANAK RANTAU
 https://www.facebook.com/groups/akuanakrantau/createdoc/ Dan berteman dengan Anung D'Lizta
5. Tokoh utama Liza dan Amar. Tema bebas tidak mengandung SARA dan Pornografi. Ada tema bulan Desembernya dan hujan.
6. Di kirim ke email : anungdlizta@yahoo.com dengan subjek EVENT AAR AKHIR TAHUN. Di tulis : Judul Naskah-Nama FB Contoh : Desember dalam Cintamu-Anung D'Liztaa7.Memposting event ini di notes FB kamu dan tag 10 orang teman termasuk Anung D'Lizta
8. Naskah di tunggu paling lambat tgl 15 Jan 2012 pukul 00:00 dan info pengumuman pemenang 30 Jan 2012

Juara 1: Pulsa 5orb dan buku
Juara 2: Pulsa 20/25rb dan buku
Juara 3: Buku

Semua hadiah buku dari karya : Anung D'Lizta dkk

LOMBA MENULIS RESOLUSI 2012 " creat a map of life/ membuat peta kehidupan"

LOMBA MENULIS RESOLUSI 2012 " creat a map of life/ membuat peta kehidupan"



  • Asw.. Wrh.. Wbr..
    Sahabat Ic yang selalu dirahmati Allah, tak terasa sdh hampir 2 pekan kita berjalan di lorong waktu Tahun 2012, nah.. agar jalan yang kita telusuri tidak mengalami kebuntuan, yuk... creat a map of life (membuat peta kehidupan), agar sampai penghujung tahun mendatang kita bisa sampai pada tujuan dengan baik, ini merupakan salah satu trik yang dilakukan untuk meraih kesuksesan lhoo..
    karena Keyakinan yang kuat, ditegaskan oleh Allah swt: “Sungguh akan sukses orang-orang yang beriman.” (Al-Mu’minun: 1). Yakni memiliki keyakinan yang kuat. Sebaliknya keraguan merupakan penghalang yang kuat untuk mencapai sukses.

    SYARAT : Pelajar tingkat SLTP dan SLTA Kota Bima

    KETENTUAN :
    1. Peserta membuat peta kehidupan dalam kurun waktu Januari s.d. Desember 2012 (dengan menentukan hal apa saja yang diimpikan/ dicapai selama kurun waktu tersebut, serta ceritakan motivasi dan hal apa yang perlu dilakukan untuk meraihnya);
    2. Buatlah karya/ tulisan'mu menurut kreatifitas sendiri (bentuk penulisan bebas);
    3. Karya/tulisan di kirim via E-mail : iqroclubkotabima@yahoo.co.id / Inbox atau Wall FB;
    4. Pengiriman tulisan atau karyamu dimulai tgl 11 Januari 2012 hingga Batas akhir pengiriman tgl 02 Februari 2012;
    5. Pemenang akan diumumkan tanggal 06 Februari 2012, dan tiga orang yang terbaik akan mendapatkan bingkisan menarik dari IQRO' Club Kota Bima.

    Chayooo... Sahabat IC. buruan Ikutan...!!!
    BERMIMPILAH lalu BANGUN untuk MERAIHNYA....!!! Keep Hamasah.

LOMBA Flash True Story – DL 15 Januari 2012

LOMBA Flash True Story – DL 15 Januari 2012

by Dian Budiarti on Wednesday, January 11, 2012 at 10:50pm
  • LOMBA Flash True Story – DL 15 Januari 2012
LOMBA Flash True Story
Oleh Rumah Buku Pustaka Ilmu
Audisi Diary Hatiku
Curhat Colongan bag-1
Tema ‘Pengakuan-ku’

Dear teman-teman RBPI dan Sahabat Group ‘Inspirasiku’,Kamu punya banyak rahasia yang selalu kamu tulis dalam sebuah buku harian, dan menghindari orang lain agar tidak tahu isi diary-mu itu. Tapi ada satu, satu saja yang sebenarnya ingin kamu ceritakan pada seseorang karena rahasia kamu itu sebenarnya merupakan sebuah ‘pengakuan’ yang selama ini membebani hidup kamu.
Nah, kamu bisa ikutkan curhatan kamu itu dalam LOMBA Flash True Story – Curhat Colongan bag-1
Dengan Tema : Pengakuanku.
Mungkin kamu mau mengakui kalau dulu kamu pernah mencuri recehan dari saku bapak, atau kamu pernah kabur karena secara tidak sengaja memecahkan genteng tetangga, atau… ehm..ehm… sebenarnya kamu secara diam-diam mencintai pacar sahabatmu sendiri? ….
Apapun pengakuanmu,  silakan dibagi, supaya hidup kamu menjadi lebih santai
Syarat  Peserta:
1.    WNI berusia di atas 15 tahun
2.    Berteman dengan Rumah Buku Pustaka Ilmu          
3.     http://www.facebook.com/profile.php?id=100001852526712 ) dan tergabung dalam grup ‘Inspirasiku’ ( http://www.facebook.com/groups/301946559849517/ )
4.    Posting info Lomba ini di Notes fb peserta dan Tag ke 25 teman yang memiliki hobi membaca dan menulis
5.    Bersedia jika naskah ‘curhat’-nya dibukukan dan dijual bebas (kontirbutor tidak menerima royalti karena sudah mendapatkan hadiah) – Buku akan diterbitkan secara indie setelah event CurCol bag ke-3 (tema bag-2 & bag-3 akan diinformasikan setelah event bag-1 selesai) dan royalti akan dipakai untuk pengembangan Taman Bacaan Pustaka Ilmu
Ketentuan naskah :
1.    Naskah diketik dengan TNR 12 menggunakan EYD sejumlah maksimal 500 kata (di luar judul dan biodata), terhindar dari unsur SARA dan pornography
2.    Biodata hanya berisi nama, usia, nama kota tempat tinggal dan  alamat email/blog untuk komunikasi pembaca
3.    Naskah belum pernah dipublikasikan di media cetak dan tidak sedang diikutsertakan dalam perlombaan lain
4.    Naskah dikirim ke alamat email : bukuilmuku@yahoo.co.id dengan subject : FTS Curcol-1 paling lambat tgl 15 Januari 2012 pukul 23.59 WIB, pengumuman Lomba tgl 31 Januari 2012.
5.    Setiap peserta hanya boleh mengirimkan 1 naskah terbaiknya
Hadiah Lomba
* Juara 1 : Uang Tunai Rp. 50.000,- + Paket Buku (tdk bisa memilih) + Disc 30% pembelian di RBPI ( maksimal 3 kali transaksi)
** Juara 2 : Paket Buku (tdk bisa memilih) + Disc 30% pembelian di RBPI (maksimal 3 kali transaksi)
*** Juara 3 : Paket Buku + Disc 30% pembelian di RBPI (maksimal 2 kali transaksi)
* 12 FF pilihan lainnya mendapatkan discount 30% untuk pembelian di RBPI (maksimal 2 kali transaksi)
Selamat berkarya, semoga event ini membawa kebaikan.
salam Inspirasi…
RBPI

AUDISI PENULISAN BUKU "AKU SAYANG KAMU" (DL 20 januari 2012)

AUDISI PENULISAN BUKU "AKU SAYANG KAMU" (DL 20 januari 2012)

by Nenny Makmun on Thursday, January 12, 2012 at 4:38am
by Ariany Primastutiek on Saturday, December 24, 2011 at 11:04pm

Sahabat yang berbahagia..
Tuhan menciptakan makluknya berpasang-pasangan untuk saling menyayangi dan mencintai agar bumi pijakan kita terasa nyaman dan damai di hati.

Adakah seseorang yang Sahabat sayangi dan cintai?
Adakah seseorang yang menyayangi dan mencintai Sahabat?
Adakah cerita unik antara Sahabat dan pasangan yang dapat menginspirasi?

Mari bersama-sama kita ungkapkan serta abadikan kisah inspirati tersebut dalam sebuah buku. Sehingga kisah indah itu bisa kita kenang hingga rambut serta gigi kita mulai rontok dan tertanggal nanti :)

PERSYARATAN AUDISI:
1. Naskah bertajuk “Flash True Story”, tidak kurang dari 300 kata dan tidak lebih dari 500 kata.
2. Naskah berupa karya asli, bukan terjemahan/saduran, dan tidak pernah dipublikasi dalam media cetak maupun online, serta tidak sedang diikutkan dalam lomba ataupun audisi lainnya.
3. Naskah ditulis dalam Bahasa Indonesia yang baik dan benar, diketik dalam Microsoft Word, menggunakan huruf Times New Roman, font 12, spasi 1,5, kertas A4, dengan margin 3333
4. Sertakan biodata singkat di dalam file terpisah. DILARANG menuliskan biodata atau nama di badan naskah audisi
5. Naskah dikirimkan ke alamat email: audisi_ask@yahoo.com, dengan subyek email: ASK - Judul Naskah - Nama Penulis
6. Wajib mempostingkan info ini di account FB masing-masing serta di tag ke Bikin Buku Yuk dan 25 teman lainnya
7. Naskah paling lambat dikirimkan pada tanggal 20 Januari 2012 pukul 24:00 wib
8. Pengumuman hasil audisi akan diumumkan pada tanggal 31 Januari 2012
9. Naskah yang lolos insyaAllah akan diterbitkan dalam buku antologi Aku Sayang Kamu (tentantif). Penghitungan Royalti hasil penjualan buku akan diberitahukan selanjutnya.
10. Peserta hanya boleh mengirimkan 1 naskah terbaiknya
11. Naskah dengan gaya penulisan ala Chicken Soup mempunyai poin lebih

Selamat Berkarya!

sumber ; http://www.facebook.com/notes/ariany-primastutiek/audisi-penulisan-buku-aku-sayang-kamu-ask-tentatif/239141266157631

Senin, 09 Januari 2012

Pembukuan Antologi Puisi

Pembukuan Antologi Puisi
By Homsin Alatas and Yetik Afriana in lembah penyair
Suka nulis puisi?
Mengaku penyair?
Tidak salah lagi, Ayo buktikan bahwa kamu bisa menulis puisi, dan puisi kamu akan dibukukan !

Caranya gampang, hanya dengan mengikuti ketentuan di bawah ini:

  • Tag note ini ke 20 teman kamu
  • Memiliki akun FB dan bergabung di grup Lembah Penyair https://www.facebook.com/groups/Lembahpenyair/
  • Hanya untuk 30 penyair
  • Antologi ini menggunakan sistem " siapa cepat"
  • Tema : Alam
  • Naskah harus karya asli, bukan terjemahan
  • Naskah belum pernah dipublikasikan
  • Peserta boleh mengirimkan 8 naskah terbaiknya, tetapi akan diseleksi kembali ( 3 puisi pasti masuk, namun bisa 4 tau 5 jika memang dinilai bagus ).
  • Satu puisi tidak boleh lebih dari 1 halaman
  • Naskah dikirim ke email : homsinalatas@yahoo.co.id dengan subjek email : AP_LEMBAHPENYAIR_NAMA PENULIS
  • Menyertakan biodata narasi tidak boleh lebih dari 100 kata ( menyertakan prestasi menulis, atau karya-karya yang pernah diterbitkan ).
  • Menyertakan tanggal pembuatan puisi

Syarat teknis :

  • Naskah ditulis di kertas A4
  • Margin 3-3-3-3
  • Spasi 1,5
  • Mengirimkan sms ke 087728809455 untuk mengkonnfirmasikan keikutsertaannya.
  • Naskah dikirim paling lambat tanggal 05 February 2012

Note : Karena kita akan menerbitkannya secara indie maka biaya penerbitan ditanggung bersama, oleh karena itu setiap peserta dikenakan biaya Rp 50.000,- ( untuk biaya penerbitan dan pembelian 1 buku + ongkos kirim ). masing-masing peserta akan mendapatkan 1 buku terbit.
Silahkan transfer ke Rek. Mandiri : 1400011492924 a/n Yetik Afriana, transfer bisa dimulai sejak tanggal 10 Januari 2012
WebRepOverall rating

Eksotisme Bali - Lombok - NTB

Nah, sekarang waktunya aku menepati janji. Waktunya aku bercerita tentang perjalanan pulang ke tanah kelahiranku. Setiap kali aku pulang ke kampung halamanku di Dompu, NTB, selalu aku mengeluh akan jauhya tempat itu. Tapi, eksotisme alam yang kulewati selama itu benar-benar indah, sepadan dengan lelah yang mestinya terbayar.
Sebenarya, di zaman praktis seperti ini, tak perlu selama 36 jam aku duduk di bus untuk sampai ke desaku. Namun karena aku phobia dengan pesawat, aku belum pernah memiliki sedikitpun niat untuk pulang denganya. Aku lebih bahagia jika di beri ongkos naik bus, ketimbang harus merasa ketakutan sepanjang jalan. Naik bus sebenarnya tidak menjadi pilihan yang mudah. Rasa bosan dan lelah akan selalu menghantui. Terlebih jika bus agak lambat dan sering berhenti, rasanya sangat mengesalkan. Bus, selalu ada cerita kan untuk setiap perjalanan?
Let’s go guys..
Dari Surabaya, aku membeli tiket di kisaran harga 400 ribu hingga 500 ribu untuk rute Surabaya-Dompu. Biasanya aku memesannya via telepon ke agen langganan. Kalau tidak, aku bisa pergi langsung ke loket di terminal Purabaya (Bungurasih) atau langsung menawar di atas bus (ini alternatif supaya dapat harga lebih murah loh). Biasanya untuk layanan bus seperti ini, jadwal berangkatnya berkisar antara pukul 14.00 – 17.00 WIB.
Untuk yang jago travelling, aku sarankan estafet. Dari Surabaya bisa naik kereta atau bus ke Banyuwangi, terus naik kapal ke Bali, menumpang bus hingga terminal Ubung, mencari lagi bus Jurusan Mataram, dan dari Mataram naik bus hingga Dompu. Ini jauh lebih murah, tapi agak ribet dan melelahkan. Waktunya juga nggak pasti. Tapi pasti lebih seru dan lebih bisa menikmati perjalanan kok. Dulu ketika kecil, ayahku pernah sekali mengajakku melakukan perjalanan seperti ini. Aku yang masih tak tahu apa-apa, enjoy saja ketika diajak ayahku berlari-lari mengejar kapal (emang bisa?). Meski sudah berlari, ayahku tetap ketinggalan kok. Seingatku dulu, aku memang lebih bisa memerhatikan ruas jalan ketika naik angkot di kota Mataram, namun harus rela bersesakan dengan banyak orang. Maklum, kendaraan umum masih sepi kala itu.
Ini untuk rute bus ya. Cerita kepulanganku ini tahun 2009 lalu. Aku pulang bersama ibuku. Aku sempat membawa kamera, sehingga aku bisa beberapa kali mengambil gambar. Sayangnya hanya sedikit yang hasilnya bagus.
Jika berangkat dari Surabaya sore hari, sekitar tengah malam bus akan berhenti untuk makan malam. Ada yang makan malamnya di sekitar Paiton, Situbondo, ataupun Bnyuwangi. Karena malam, sulit sekali mengambil gambar, apalagi jika bus sedang melaju. Tapi sebenarnya ada pemandangan indah yang selalu ingin aku saksikan, PLTU di Paiton. Sungguh, lampu-lampu kecil berwarna kuning yang bertaburan terlihat sangat indah. Seperti bintang yang sangat dekat. Tempatnya di bibir pantai, dengan tinggi bangunan yang mungkin belasan lantai. Pekerja yang berseliweran terlihat seperti orang-orangan plastik yang ukurannya sangat kecil. Selama 5 menit, lampu-lampu terang itu bisa dinikmati di sepanjang jalan yang berliku dan sedikit naik dan turun. Benar-benar buah karya manusia yang menawan. Terima kasih Allah, yang telah membimbing manusia untuk menciptakan karya sehebat itu.
Selanjutnya bus akan menyebrang dari pelabuhan Ketapang, Banyuwangi ke pelabuhan Gilimanuk, Bali. Pelayaran ditempuh kurang lebih 1 jam 30 menit. Selama di atas kapal, aku biasanya menghabiskan waktu di luar, maksudku di bagian kapal yang terbuka. Merasakan angin laut malam hari yang dingin, tapi degan memandangi kerlap-kerlip lampu di daratan yang samar-samar sungguh menyenagkan. Biasanya aku membeli pop mie untuk menghangatkan. Meski lewat tengah malam, makan di kala itu terasa asyik.
Setelah dari Gilimanuk, selanjutnya bus menuju ke Terminal Ubung. Eksotisme Bali tak terlalu bisa dinikmati malam hari seperti ini. Bangunan khas Bali yang penuh ukir-ukiran hanya bisa dilihat dari lampu-lampu kecil yang remang-remang di sepanjang jalan maupun rumah penduduk. Selanjutnya sekitar Shubuh, kita akan sampai di Pelabuhan Padang Bai. Biasanya berhenti disini agak lama, sambil sholat Shubuh dan menunggu kapal. Baru ketika matahari agak meninggi bus masuk kapal, dan kami pun berlayar. 
Bertolak dari Padang Bai, Bali
Laut dan langit yang membiru, panorama yang menyegarkan
Kali ini adalah penyebrangan ke-2 sekaligus yang terpanjang menuju desaku. 4 hingga 5 jam di atas kapal terkadang menjemukan. Tapi tak seperti yang kurasa kala itu. Di tengah perjalanan, langit menjadi mendung. Awan yang mengabu-abu terhampar di depan, dan hujan pun mengguyur. Rasanya ngeri, ketika kapal agak terombang-ambing, terlebih ketika kapal sedang berada di tengah lautan yang pasti sangat dalam dan jauh dari daratan. Syukurlah hanya sebentar saja. Selanjutnya, Matahari yang bersinar di sebelah Timur kapal sangat cemerlang, di tutupi awan kecil yang Nampak menggantung. Ketika aku berpaling ke barat, sebuah pelangi membentang di perairan ini. Wow, sungguh fantastis pemandangan ini. Ah, Tuhan memang selalu punya rencana di balik setiap guncangan. Aku mendapatkan dua pemandangan indah sekaligus. Aku menjadi teringat sebuah ayat, “Dan sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan. Stelah kesulitan ada kemudahan. (QS. Al- Insyirah 5-6). Setelah satu guncangan, ada dua kebaikan. Nyambung kan? Kalau nggak ya disambung-sambungin aja lah.
Langit yang tiba-tiba gelap di laut antara Bali-Lombok
Awan yang gelap
Langit Timur kemudian cerah
dan cahaya yang menawan menerobos awan
Di Barat masih gelap, namun sepotong pelangi membentang
Pulau eksotis selanjutnya menanti. Di sekitar pelabuhan Lembar, dengan suasana yang masih tak jauh dengan Bali, kita masih bisa melihat bangunan-bangunan yang berukiran seperti rumah-rumah di Bali. Tanah Pulau Lombok sangat subur. Hawanya dingin dan segar, di tumbuhi banyak pepohonan di sepanjang jalan. Pulau ini meski sudah ramai penduduk masih menawarkan keasrian. Maka dari itu, tak jarang turis asing mampir kesini.
Sekitar 1 jam dari pelabuhan Lembar, biasanya siang atau sore hari bus sampai di terminal Bertais, Mataram, sebelum akhirnya melaju ke pulau berikutnya, Pulau Sumbawa. Ketika kapal akan segera bertolak menuju pelabuhan Kayangan, Sumbawa, kameraku menangkap hamparan pegunungan yang mengelilingi gunung menawan milik pulau Lombok, Rinjani. Di sekelilingnya, lautan yang biru nampak sangat menyegarkan. Perpaduan warna yang kontras, namun serasi. Gunung ini sangat terkenal. tak hanya di kalangan pecinta gunung dan pendaki, tapi juga di kalangan wisatawan biasa dan wisatawan asing. Entah seperti apa rupanya jika dari dekat, suatu saat aku ingin melihatnya.
Rinjani yang agung

Senja di kaki Rinjani
Sampai di Sumbawa, suasana agak berbeda. Tanah di Sumbawa berbatu dan terlihat sangat gersang jika kemarau. Pegunungan di pulau ini memang di dominasi oleh batu, sehingga jarang sekali terlihat menghijau, karena tanaman sukar tumbuh. Namun, tawaran keindahan belum berakhir. Perjalanan yang indah masih berlanjut.
Perairan Lombok
Kayangan, Sumbawa
Saat kembali, sempat bertemu sunrise di Sumbawa
 Sampai di pulau ini biasanya menjelang Maghrib. Untuk menuju kotaku masih bersisa waktu 6 jam perjalanan. Biasanya tengah malam aku baru sampai di rumah. Namun pernah, ketika bus terlambat, sudah meninggi sang matahari baru aku sampai di rumah. Dan ketika itulah aku tahu, bahwa Sumbawa adalah gugusan gunung yang dihubungkan oleh jalanan yang berliku. Untuk sampai ke kotaku, Dompu, harus mengitari satu gunung ke gunung lainnya. Benar-benar menakjubkan, ketika jalanan mulai menanjak dan berliku, terlihat bahwa sekeliling gunung-gunung ini dikitari oleh lautan. Dari atas, air laut yang bersinar ditimpa sinar matahari sangat memanjakan mata. Selanjutnya jika sedang di bawah, perahu-perahu nelayan di shubuh hari terlihat merambat perlahan-lahan, dan ketika menengok ke atas, jalanan yang akan dilalui terlihat jelas, tinggi dan berliku. Benar-benar perjalanan yang fantastis.

 Selanjutnya, akan tibalah bus di depan rumahku yang berada di depan jalan raya. Sebenarya bukan rumahku, tapi rumah keluargaku. Tapi ini desaku, dan aku memilikinya seutuhnya.
If you want to join me, just call me, okay?..

Tambahan foto, sekilas desaku..
Padi tumbuh subur di musim penghujan
Gugusan gunung
Aktifitas anak-anak pulau Sumbawa
Kuda adalah hewan yang paling terkenal di Pulauku
Kebun yang membuat rindu
Anak-anak yang giat
 Foto-foto ini di ambil dengan kamera digital keluaran lama, jadi belum maksimal untuk mengabadikan keindahan sesungguhnya. Semoga suatu saat punya kamera profesional, agar bisa bercerita lebih dalam. Amin.

Yuli Ramahayu,
Bangkalan, 09 Januari 2012 

Sabtu, 07 Januari 2012

Info lomba cerpen DL: 18 Januari

Sebagai salah satu Upaya untuk meningkatkan kualitas dan Keterampilan Menulis serta untuk meramaikan penayangan cerpen di facebook, Grup CAA Publiser, dan Wahidin Sinaga Mengadakan Lomba Cerpen Bertema Siapakah Aku Ini Tuhan?

-          Syarat Peserta
Peserta Lomba Bebas, tidak ada Batasan Usia, Jenis Kelamin dan Lainnya. Berteman dengan Wahidin Sinaga (  http://www.facebook.com/?ref=tn_tnmn#!/sinagawahidin ) dan grup Kampung Para Sastra ( http://www.facebook.com/?ref=tn_tnmn#!/groups/249480738447999/ ). Memposting Info Lomba Cerpen Ini di Note FB anda dan mentag minimal 25 Orang Termasuk Wahidin Sinaga. Mengikuti Peraturan dalam Gambar Lomba. Mendaftarkan dirikalian disini ( http://caakomunitaspena.blogspot.com/2011/12/formulir-pendaftaran-lomba-siapakah-aku.html ) untuk Biodata Peserta lomba. Naskah yang diterima adalah Naskah Yang Memenuhi 2,3,4,5 yang akan masuk penjurian Naskah. -          Syarat Cerpen
Tema Siapakah Aku Ini Tuhan ? File Berbentuk doc.           Diketik dalam Microsoft Word 97/03/07/10
          Spasi 1,5
          Font : TNS ( Times New Romans )
          Ukuran Font :
              ‘ Judul   = 16pt ‘
              ‘ Sub Judul  = 14pt’
              ‘ Isi  = 12pt’
          Margin Normal Sesuai Microsoft Word 2003 ( 1 , 1.25 , 1 , 1.25 )
          Ukuran Kertas  A4
          Kata Pertama Menggunakan Dropcap bentuk Dropped
          Bentuk Paragraf adalah Justify
          Warna Tulisan Hitam
          Boleh Ditambahkan item-item Pendukung
3.   Menggunakan Bahasa Indonesia
4.   Panjang Cerpen Min 4 Hal
5.   Masing- Masing Peserta hanya boleh menggirim 4  Judul Cerpen ( File Pisah )
6.   Sertakan Biodata dalam bentuk paragraf maksimal 70 Kata

-          Lain-Lain
Kirim Cerpen, Biodata, dan Foto anda melalui : tamansastra@gmail.com , dalam attachment ( bukan di body e-mail ) dengan Subject Pesan  :  Nama + SAIT + Judul Cerpen Keputusan Juri Tidak dapat diganggu Gugat. Hak Cipta atas karya tetap dimiliki para Penulis dan Untuk CAA Publiser Wajib Menyantumkan Nama Kalian di dalam ebook/Buku . Kiriman Cerpen ditunggu Paling lambat tanggal 18 Januari 2012. Pemenang akan diumumkan pada tanggal 14 Februari 2012 Tidak Dipungut Biaya ( alias Gratis ) 10 Karya Terbaik akan Mendapatkan Juara 1 :  Pulsa Rp. 200.000 + Buku Hewan Peliharaanku – Wahidin, dkk + Piagam Online Juara 2 :  Pulsa Rp. 100.000 + Buku Hewan Peliharaanku – Wahidin, dkk + Piagam Online Juara 3 :  Buku Hewan Peliharaanku – Wahidin, dkk + Piagam Online Juara 4 - 10 :  Piagam Online

Selamat Berlomba, Selamat Berkarya

Lombang, Pantai Cemara Udang nan Memesona


Pernah mendengar pantai Lombang? Pantai dengan cemara udang yang tercatat sebagai satu dari dua pantai saja di dunia ini yang memiliki cemara udang. Keren kan? Tempatnya pasti di luar negeri ya? Ah, siapa bilang kalau yang indah dan ajaib tak pernah ada di Indonesia. Ini buktinya.
Pantai Lombang, pantai cemara udang, Sumenep
 Pantai Lombang berada kurang lebih 30 km dari kota Sumenep. Dalam peta, pantai lombang terletak di ujung utara pulau Madura. Akses ke pantai yang cantik ini tak sulit. Bahkan terbilang mudah dengan papan penunjuk yang sudah tersebar di berbagai sudut kota Sumenep. Jalanan yang dilalui pun tidak memiliki banyak cabang, sehingga kemungkinan kesasar akan sangat kecil.
Pantai ini menjadi andalan wisata masyarakat Madura, khususnya masyarakat Sumenep. Meski jauh dari perkotaan, tak akan ada kekecewaan jika bisa sampai ke pantai ini. Pantai Lombang satu-satunya pantai di Indonesia yang ditumbuhi pohon cemara udang. Pada umumnya, cemara tumbuh subur di daerah pegunungan. Tapi disini, cemara dengan akar-akar yang menjulang cantik sangat memanjakan mata. Untuk ukuran pantai, tempat ini sangat indah dijadikan background berfoto.  Bahkan ketika pertama kesini dengan teman-teman kuliahku, banyak yang bermimpi bisa foto prewedding disini, hihihi.
Berangkat pukul 05.30 WIB, ketika mentari mulai menyingsing di Timur, aku dan keluargaku melaju dengan Carry keluaran tahun 2000. Kami melewati selat Madura di atas jembatan Suramadu. Menghadapkan wajah ke Timur, cahaya matahari terbit berkilauan di atas air laut yang terhampar. Sambutan yang sungguh hangat pagi ini, di antara keceriaan sepupu-sepupuku. Akulah inisiator untuk mengunjungi pantai ini. Setelah pertama kali kesana 3 tahun lalu, di awal masa kuliahku dulu, aku jatuh cinta dan berjanji akan kembali ke pantai ini.
 Keluar dari jembatan Suramadu, sekitar 15 Km kemudian kami baru benar-benar keluar dari tol Suramadu. Kemudian kami menyusuri jalanan panjang ke Timur, melewati kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, hingga Sumenep. Kami melalui jalan di sepanjang garis laut pulau Madura, sehingga pemandangan selama kurang lebih 5 jam itu kebanyakannya adalah hamparan laut.
Pulau Madura, meski masih jarang penduduk tak kalah memukau layaknya kehidupan di wilayah Indonesia yang lain. Banyak keunikan yang bisa dilihat dari masyarakat Madura, aktifitas di pasar tumpah atau biasa disebut pasaran misalnya. Hampir di setiap kabupaten, pasaran selalu ada, tapi diambil di hari-hari tertentu saja. Pasaran tidak diadakan setiap hari, melainkan pada hari yang telah ditetapkan, sehingga bisa dipastikan, pasar ini akan ramai dan memadati jalan.
Yang paling aku suka adalah ketika melintasi pantai Camplong di Sampang, di wilayah ini, ikan-ikan segar hasil tangkapan laut langsung didistribusikan di pasar Camplong. Bau amis khas ikan segar sangat menggoda untuk dilirik. Jika sempat, beli saja, dijamin nikmat disantap. Karena laut disana bisa dibilang masih alami, belum banyak tercemar, ikan-ikannya pasti segar.
Tepat pukul 11.30 kami sampai di tujuan kami. Perjalanan yang sungguh melelahkan ya. Bayangkan, untuk ke satu pantai saja harus duduk selama 5 jam di dalam mobil. Itu untuk berangkatnya saja, belum kepulangan kami kemudian. Total kami menghabiskan waktu 10 jam hari Minggu ini untuk berwisata kemari. Namun seakan dibayar lunas, kelelahan kami di barter dengan panorama alam yang memukau.
Cemara udang yang rimbun

Pantai yang sungguh ramah untuk berpiknik
 Hamparan pasir yang putih membentang dari Timur hingga Barat. Pasir ini sungguh lembut. Jika digenggam, teksturnya halus seperti debu, mudah sekali terhembus angin pantai. Sementara di sepanjang bibir pantai, pohon-pohon cemara udang tumbuh subur dan rindang, menjadi sandaran yang sangat nyaman bagi para pengunjung.
Keluargakupun menggelar perlengkapan piknik kami. Sebuah tikar besar, rantang makanan, piring, hingga termos air panas untuk membuat kopi dan mie kami hampar di bawah sebuah pohon cemara. Tanteku sengaja menyiapkan semua ini demi kelancaran perjalanan ini. Karena yang sebelumnya kami dengar, pantai Lombang ini masih sepi pedagang. Benar saja, dengan jumlah pengunjung yang tak terlalu banyak, warung-warung kecil di sekitar pantai hanya menyediakan kopi, teh, minuman rasa, kelapa muda, dan rujak khas Madura dengan petis khasnya yang asin, Petis Madura.
Menurut beberapa sumber, pantai ini belum dikelola dengan baik untuk dijadikan tempat wisata. Sungguh sayang rasanya, tempat seindah ini belum sampai ke wacana publik sebagai objek wisata yang menguntungkan. Bahkan, karena tidak adanya perawatan yang baik, pantai ini mulai kotor oleh sampah-sampah yang di buang manusia. Sungguh disayangkan.
Pasir pantai yang putih dan lembut
 Kenyang sarapan, kami menuju tempat ganti yang juga sudah di bangun di pinggir pantai ini. Aku dan sepupu-sepupuku meniatkan untuk bermain air. Sungguh sayang jika sampai melewatkan moment mandi di pantai ini. Pasirnya yang halus tidak menyakiti kulit sama sekali. Airnya yang hangat pun terasa menyenangkan. Ditambah ombak yang datang kecil-kecil, menyegarkan kami yang bercanda tawa di pantai ini.
Mandi yang menyenangkan setelah 5 jam perjalanan
nice vacation here
 Pada hari Minggu kedatangan kami ini, pengunjung cukup ramai berdatangan. Namun menjelang tengah hari, perlahan-lahan pantai mulai sepi. Entah apa penyebabnya, mungkin mendung, pengunjung secara teratur menghilang. Pada saat itulah, aku menyewa kuda untuk berkeliling di pantai ini. Dengan membayar Rp 10.000,- aku di bawa keliling menaiki kuda kecil yang tangguh menopang tubuhku. Sungguh pengalaman berkuda yang menyenangkan, dengan panorama alam yang memesona. Objek wisata satu ini tergolong sangat murah, tanpa biaya parkir ataupun tiket masuk. Bahkan harga makanannya standar seperti yang di jual di sekitar tempat tinggal kita.
bergantian naik kuda dengan saudara yang lain

Akar-akar cemara udang yang cantik
momment yang indah tak akan lewat begitu saja
Pohon-pohon yang tak hanya rindang, tapi juga cantik
 Setelah puas bermain air, aku kembali ke ruang ganti dan mengambil beberapa gambar sebagai kenang-kenangan. Aku menyempatkan diri meminum dan makan kelapa muda langsung dari buahnya. Sungguh segar dan nikmat.
Sebelum pulang, aku dan keluargaku juga menyempatkan melihat-lihat bibit dan pokok cemara yang diperjualbelikan disana. Penduduk memanfaatkan sajian alam ini untuk mencari penghasilan. Cukup dengan sepuluh sampai tiga puluh ribu, pengunjung bisa membawa cemara yang telah di bonsai.
Nah, seru kan perjalanan kali ini. Meski jauh, tak akan menyesal jika bisa sampai ke pantai ini. Semoga pantai ini segera memiliki manajemen yang baik, sehingga menjadi objek wisata yang ramai dan terkenal hingga manca negara.

Pohon - pohon cemara