Kenapa di dunia ini harus ada makhluk bernama sahabat?
Siapa yang membentuk kata untuk makhluk ini?
Dan mengapa dia menjadi makhluk yang istimewa di hati setiap insan?
Bodoh atau tidak, benar atau salah, kekanakan, atau apalah, akupun mengistimewakan orang-orang tertentu untuk kupanggil sahabat. Sadar atau tidak, ‘dia’ selalu kuperlakukan berbeda dari yang lain. Aku menganggap ‘dia’ adalah separuh hidupku, setengah jiwaku, setengah dari diriku.
Aku akan berusaha ada untuknya, dan dengan segenap hati mengistimewakannya. Dengan sikap yang baik, dengan sayang yang tulus, dengan kasih yang utuh, dan dengan cinta sepenuh hati.
Believe or not, akupun akan menangis merindukan bila tidak bertemu, tersenyum terkulum bila mengenang kebersamaaan yang indah, atau murung bersedih bila merasa diduakan. Seperti itulah perlakuan seorang diriku kepada sosok yang kusebut sahabat itu.
Tapi sebenarnya, layak atau tidakkah panggilan tulus itu disampirkan di bahu manusia yang bahkan tak peduli siapa aku. Oh, tentu jawabannya adalah tidak!! Dan bagiku, sosok itu harus dihapus dari daftar keistimewaan yang telah kubuat.
Dan selamanya, aku tak lagi butuh sahabat di dunia ini. Karena sahabat hanya membatasi ribuan cinta yang ingin aku sampaikan. Sahabat hanya menutup diriku dan memisahkanku jauh, dari hidup bahagia yang bisa kutempuh tanpanya. Biarkan aku tidak kecewa tanpa ikatan persahabatan ini.
Biarkan semua yang kucintai, kumiliki dalam kisah ukhuwah antara hatiku yang menyayangi mereka dan mereka yang menyayangiku. Mereka akan menjadi bagian hidupku dalam ukhuwah penuh cinta..
It’s all coz Allah swt.
April 2006
Tulisan ngambek anak sekolahan, ditinggalin sahabatnya.
Indahnya mengenang ini, karya anak sekolahan..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar