Sabtu, 31 Desember 2011

Tentangku, Jika Kau Ingin Tahu II

Sedikit saja. Kali ini benar-benar sedikit saja tentangku ^_^

Namaku Yuliana Setia Rahayu, panggilanku Yuli. Lahir di kelurahan Dorongao, kota Dompu, pada 10 Januari 1991. Hobi besarku sejak kecil adalah membaca. Cita-citaku dulu menjadi guru, jika ditanya sekarang, entah mau jadi apa. Aku tak punya banyak prestasi, tapi aku mulai suka menulis, apalagi beberapa waktu terakhir, ada motivasi besar menjadi penulis. Akhirnya kubuat nama pena untuk tulisan-tulisanku nanti, Yuli Ramahayu. Semoga bisa kucoretkan pada karya-karyaku.

Di SDku, SD Darussalam, selama 1996-2002, aku hanya pernah menjadi finalis nasyid SD Ma'arif se-Surabaya bersama timku. Aku menjadi 3 dari siswa di sekolahku yang diterima di SMP Negeri. Sebuah prestasi di zaman itu.

Di SMPku, SMPN 38 Surabaya, aku hanya beberapa kali dikirim sebagai peserta lomba yang tak pernah menang, Olimpiade IPA Nasional, Olimpiade Matematika Se-Jawa Timur, dan Lomba Pidato SMP Negeri Se-Surabaya. Aku banyak lupa, kemungkinan sih tak ada prestasi lain. Tapi di kelasku, 1E, kelas terbaik angkatan 2002-2003, aku punya nama di peingkat 3 besar. Setelahnya, aku masuk kelas unggulan, 2A dan 3A. Disana aku bersaing bolak-balik di 3 besar bersama 3 sahabatku. Di kelas ini, aku selalu masuk 3 besar juara paralel sekolah. Di kelulusan, di UNAS tahun 2005, aku menjadi juara 3 dengan nilai ujian tertinggi. Prestasi yang lumayan kan? hehehe.

Saat menjajaki dunia SMA, prestasi belajarku menurun, mungkin ini karena tingkat minder yang luar biasa tinggi ketika harus belajar di SMAN 1 Surabaya. Seperti mindernya Raju Rastogi di film 3 idiots, lama-lama aku tak pandai lagi di sekolah. Bukan aku membenarkan sikapku, tapi aku benar-benar tidak mengerti mengapa aku tidak bisa bersaing lagi dalam prestasi sekolah. Teman-temanku yang borjuis dan pintar, benar-benar mebuatku minder. Bagaimana tidak, SMPku yang pinggiran, tentu tak sepadan dengan lulusan SMPN 1, SMPN 2, SMPN 3, dan SMP-SMP lainnya yang favorit di Surabaya. Aku menyesali masa-masa minder itu, aku menyesali sikap bodohku yang merasa takut berlebihan. Padahal siapapun boleh hidup dengan baik, berhak maju dengan caranya masing-masing, dari manapun asal mereka.

Beruntunglah, Allah menggantikannya dengan hal lain. Untuk pertama kalinya, aku bangga menjadi aktivis yang mengenal dunia organisasi. Aku menjadi organisatoris yang aktif sejak mengenal SKI SMAN 1 Surabaya atau yang lebih dikenal dengan SKI_One. Disana aku mengasah semua kemampuan organisasiku. Disana aku menemukan tempat yang mengasyikkan, dengan belajar Islam lebih dalam, setelah di SMP sama sekali tak tersentuh pelajaran ruhiyah, aku punya banyak teman dan pengalaman.

Di tahun pertama, 2005-2006, meski tak ikut OPSKI (Orientasi Pemantapan Sie Kerohanian Islam) atau diklatnya anak-anak SKI_One, kakak-kakak kelas memberiku kesempatan masuk menjadi pengurus. Aku menjadi ketua bidang Buletin SKI_One. Selanjutnya di kelas dua, aku diangkat menjadi Koordinator Keputrian SKI_One 2006-2007. Aku masih berusaha memfokuskan perjuanganku dalam prestasi sekolah, tapi masih saja merasa tertinggal. Aku terus hanyut dalam organisasi, menjadi Ketua 1 KIR (Karya Ilmiah Remaja) SMAN 1 Surabaya tahun 2006-2007. Selanjutnya di kelas 3, aku dan demisioner kepengurusan SKI_One sebelumnya, masuk sebagai DPP (Dewan Pertimbangan dan Penasehat) atau sederhananya Dewan Syuro untuk kepengurusan selanjutnya.

Masa-masa SMA selalu menjadi masa yang indah kan? aku juga merasakannya. Kemampuan organisasiku berkembang baik. Jiwa Sosialku muncul dari berbagai kepanitiaan yang kujabati. Menjadi sekertaris, sie acara, atau sie-sie lain yang penting yang mengasah skillku. Aku menjadi yakin untuk memimpin rapat, berdiplomasi, me-loby-loby, sampai menemukan bakatku untuk memotivasi orang lain. Sayangnya, aku belum pernah dipercaya untuk mengurusi urusan keuangan. Bakatku untuk urusan satu itu belum terasah

Ternyata Allah lagi-lagi punya rencana lain, sesaat sebelum lulus SMA, aku ditunjuk menjadi bendahara karang taruna di kampungku. Urusannya pun bukan urusan mudah, aku dan ketua karang taruna harus keliling setiap bulan menarik iuran di rumah-rumah warga kampung. Itu berarti aku bertemu berbagai macam orang di kampung, dengan berbagai kisah mereka jika sedang ditagih membayar iuran. Namun hanya beberapa bulan menjabat, aku harus pindah ke kosku di Madura, untuk kuliah. Jadilah aku lengser dari jabatanku di karang taruna setelah pengumuman SNMPTN. Aku diterima di Universitas Trunojoyo Madura (UTM) di program studi Ilmu Komunikasi.

Sejak awal kuliah, 2008 lalu, aku bertekad bulat memperbaiki prestasi akademikku. Allah meluluskannya. Perlahan tapi pasti semangat menuntut ilmu kembali merasukiku. Di kampus, aku jadi mahasiswa yang aktif secara akademik, juga aktif berorganisasi. Sungguh ini balasan Allah atas doa-doaku, memberiku daya untuk melakukan banyak aktivitas. Di semester pertama, aku fokus saja pada kuliah dan tugas, tidak tertarik untuk terjun dalam dunia organisasi. Namun di semester kedua, aku mulai memproyeksikan sedikit kemampuan dan skillku. Aku masuk menjadi penyiar di RASI 107,9 FM, Radio Komunikasi milik Prodi Ilmu Komunikasi. Selanjutnya aku mendaftar menjadi Asisten dosen, untuk dosen super disiplin bernama Drajat Wicaksono, yang sekarang sedang mengejar gelar doktornya di UGM. Selama 2 semester, banyak pengalaman luar biasa menjadi seorang Asisten. Sayangnya aku harus segera lengser ketika beliau berangkat studi lagi.

Kala itu, di sela menjadi penyiar dan asisten, aku di beri jabatan juga di LDK MKMI UTM sebagai anggota departeman PPSDM (Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia) 2009-2010, sekaligus menjabat bendahara umum BEM FISIB UTM di tahun yang sama. Biasanya di malam atau sore hari aku juga mengajar privat untuk anak SD. Jadi masa itu masa yang sungguh sibuk dan penuh tantangan. Banyak sekali aktivitas rapat dari pagi hingga malam. Banyak juga aktifitas menyenangkan, jalan-jalan, studi banding, seminar, workshop, rakernas, silatnas, dan kegiatan lain, baik dalam maupun luar kota. Termasuk karena aku ikut menjadi anggota IMIKI (Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia).

Ternyata begini nasib orang-orang berdinas, bisa keliling kemana-mana. Aku sampai ke kota impianku Jogja, bertandang ke Solo, Malang, Jember, Bali, Kediri, Tulungagung, hingga Jakarta. Itupun tak sekali dua kali. Impianku keliling Indonesia, sedikit demi sedikit terjawab juga. Berkat organisasi juga aku punya banyak teman dan tidak minder. Kelak aku akan mengunjungi teman-temanku nun jauh di Medan, Makassar,  Aceh, Padang, Semarang, Bandung, NTT dan Papua. Tahun-tahun ini tahun yang benar-benar mengasyikkan. Meski sibuk di organisasi, aku juga masih sempat lolos seleksi Mahasiwa Berprestasi hingga bisa ikut seleksi ke tingkat universitas, sayangnya aku tak juara. Aku hanya mendapat piagam dan hadiah untuk juara 3 Mahasiswa Berprestasi tingkat FISIB UTM 2009-2010 dan juara 1 Mahasiswa Berprestasi tingkat Prodi Ilmu Komunikasi di tahun yang sama. Ini juga salah satu dari sekian banyak impian yang dikabulkan Allah untukku.

Karena prestasiku yang baik, aku selalu mendapat beasiswa untuk IPK Tertinggi di Prodi. Alhamdulillah, ini juga mimpi yang tak pernah putus kuperjuangkan. Dengan ini, aku selalu termotvasi untuk memberikan yang terbaik dalam hidupku, aku bisa menabung untuk masa depanku, menyambung mimpi-mimpi yang lain. Untuk itu, meski kadang kurang total dalam menjalankan amanah, wujud syukurku pada Allah adalah dengan terus berjuang di LDK MKMI bersama saudara-saudara yang lain sebagai Bendahara Umum 2010-2011.

Begitulah perjalanan panjangku di dunia pendidikan dan organisasi, belum terlalu banyak prestasi. Sekarang aku hanya Dewan Syuro di LDK MKMI. Meski tak banyak pengalaman di dunia tulis menulis, aku juga ditunjuk saudara-saudaraku sebagai Ketua Harian FLP Bangkalan. Semoga bisa lebih banyak menimba ilmu dan mewujudkan prestasi.

Yuli Ramahayu,

Mojokerto, 1 Januari 2012


Tidak ada komentar:

Posting Komentar